Perawatan Bayi

7 Penyakit Usai Liburan

Kenangan indah saat berlibur terkadang terusik lantaran si kecil tiba-tiba jatuh sakit usai berpergian. Apa saja beberapa penyakit yang kerap mengintai anak setelah liburan?

Berbeda dengan orang dewasa, umumnya anak sering sakit, terlebih setelah berpergian lantaran kondisi tubuh anak yang memang tak sama dengan orang dewasa. Daya tahan saluran cernanya belum begitu baik sehingga tak jarang ia mengalami diare. Dari segi struktur tubuh, saluran telinga anak yang lebih pendek, umpamanya akan menyebabkan anak mudah mengalami infeksi telinga.Ini belum menyebut bila si kecil memakai pospak selama berpergian sehingga lebih mudah mengalami iritasi dan menimbulkan ruam popok.

Di bawah ini ada 7 penyakit usai liburan yang perlu Ibu waspadai:

  1. DIARE
    Diare didefinisikan sebagai buang air melebihi frekuensi normal, yaitu lebih dari 3 kali sehari, dengan konsistensi kotoran yang cair. Penyakit ini kerap muncul setelah liburan karena pada saat itu kita (termasuk si kecil) kerap menggunakan fasilitas umum, seperti toilet umum. Makanan dan minuman yang terkontaminasi juga bisa menjadi penyebab lainnya.

    Penanganan utama diare adalah menjaga agar jumlah cairan yang masuk ke tubuh mengimbangi cairan yang dikeluarkan. Penggunaaan obat antidiare sebaiknya hanya dilakukan atas indikasi dari dokter saja. Basuhlah tangan setiap Ibu habis merawat anak diare, untuk mencegah penularan pada anggota keluarga yang lain.
     
  2. DEMAM
    Demam merupakan salah satu gejala yang paling sering dialami anak setelah kelelahan pulang liburan. Sebagian demam disebabkan adanya proses infeksi, dan ini merupakan mekanisme tubuh melawan kuman.  Untuk mengetahui apakah anak demam atau tidak, yang terbaik adalah mengukur suhu tubuhnya dengan termometer. Secara umum, dikatakan demam bila suhu hasil pengukuran mencapai 38,5°C (di anus), atau suhu di mulut/telinga/ketiak mencapai 38°C. 

    Untuk si kecil yang mengalami demam, bisa diberikan obat penurun panas sesuai dosis.  Segera ke dokter apabila usia si kecil di bawah 6 bulan, demam mencapai 39°C atau demam disertai bercak kemerahan atau gejala lain yang tidak normal.
     
  3. INFEKSI SALURAN KEMIH
    Infeksi saluran kemih (ISK) adalah peradangan yang disebabkan adanya infeksi bakteri dalam saluran kemih, termasuk ginjal.  Gangguan ini biasanya lebih banyak terjadi pada anak perempuan, karena anak perempuan memiliki uretra yang lebar, lurus dan pendek.

    Biasanya Infeksi saluran kemih terjadi karena saat liburan, si kecil sering menahan pipis atau fasilitas air di tempat wisata yang kurang baik.  Karena penyebab ISK adalah bakteri, maka dokter akan memberikan pengobatan berupa antibiotik.
     
  4. RADANG TENGGOROKAN
    Radang tenggorokan adalah keadaan di mana terjadi infeksi di tenggorokan yang mengakibatkan pembengkakan dan kemerahan, biasanya disertai pula oleh gejala batuk dan pilek. Kuman penyebab radang tenggorokan sebagian besar adalah virus, namun adakalanya bisa juga disebabkan bakteri. Radang tenggorokan kerap menyerang saat si kecil kelelahan usai liburan sehingga daya tahan tubuhnya menurun.

    Radang tenggorokan umumnya disebabkan virus, yang dapat sembuh dengan kekuatan daya tahan penderita. Pemberian antibiotik hanya berguna kala radang tenggorokan sudah disertai infeksi sekunder yang disebabkan bakteri. Karenanya, hendaklah menggunakan antibiotik bila diberi petunjuk oleh dokter saja.
     
  5. INFEKSI SALURAN TELINGA TENGAH
    Salah satu infeksi sekunder yang kerap menyertai radang tenggorokan adalah Infeksi saluran telinga tengah. Infeksi disebabkan bakteri, yang mengakibatkan terkumpulnya nanah dan cairan dalam rongga telinga tengah sehingga, gendang telinga jadi kemerahan dan meradang.

    Gejala infeksi saluran telinga tengah sangat bervariasi, dari yang tanpa gejala, hingga yang disertai demam tinggi dan sangat kesakitan pada telinganya. Untuk usia batita, kebanyakan gejala tidaklah spesifik, seperti tak bisa tidur, menjadi rewel, atau demam tanpa sebab yang jelas.  Dalam merawat anak dengan infeksi telinga, untuk mengurangi sakit dan demam dapat diberikan ibuprofen maupun parasetamol. Sedangkan untuk mengatasi infeksinya, dokter akan memberikan antibiotik.
     
  6. ASMA
    Kelelahan selama berlibur kerap memicu asma yang diderita si kecil. Secara klinis, serangan asma sangat bervariasi berat ringannya dan berbeda satu dengan anak yang lain. Asma biasanya diawali bersin-bersin, batuk berulang, atau napas berbunyi "ngik-ngik". Jika sudah berat, akan mengalami sesak dan kesukaran bernapas.  
    Bentuk obatnya bermacam-macam, dapat berupa tablet, sirup, obat semprot di mulut sekaligus diisap atau disedot, dan ada juga yang dengan peralatan khusus. Obat semprot isap lebih efektif mencegah serangan karena langsung masuk ke saluran napas. Dosis obat semprot juga lebih sedikit, sehingga efek sampingnya pun kecil. Namun, perlu diketahui pula kelemahan obat semprot isap, yaitu tak bisa digunakan untuk serangan yang terlalu berat. 
     
  7. RUAM POPOK
    Saat liburan biasanya si kecil akan memakai popok pospak (popok sekali pakai) seharian. Popok yang menutup kulit secara rapat, menyebabkan kulit jadi lembap. Kelembapan yang terjadi ini akhirnya  menyebabkan mudahnya jamur dan bakteri tumbuh dan  terjadilah ruam popok.
    Untuk ruam popok ringan, oleskan My Baby Diaper Rash Cream sebagai pelindung kulit yang meradang.  Namun bila ruam popok tampak (semakin) parah, dan bayi menjadi rewel dibuatnya, segera konsultasikan kondisi ini pada dokter.

Kategori:
Perawatan Bayi

SHARE