Perawatan Bayi

Menyikapi Si Kecil yang Suka Mengamuk

Bunda, apakah si Kecil sering mengamuk dan marah-marah? Kondisi yang dalam ilmu psikologi disebut tantrum ini bisanya dialami anak-anak di usia 18 bulan sampai 3 tahun. Saat itu si Kecil sudah memiliki keinginan namun belum tahu bagaimana menyatakan keinginannya, sehingga dia menyalurkannya dengan berteriak, menangis, merajuk bahkan mengamuk dengan membanting barang yang ada di sekitarnya. Tentu sikap ini tidak bisa dibiarkan karena dapat membuat si Kecil memiliki pribadi yang temperamental saat dewasa nanti.

Cari Tahu Penyebab Kemarahan Si Kecil
Ada banyak penyebab yang dapat membuat Si Kecil marah-marah dan menangis. Bisa karena ia terluka, takut, merasa bosan atau karena keinginannya tidak dituruti. Kemarahan anak sebenarnya muncul karena rasa frustasi dan ingin menunjukkan ‘kekuasaannya’ sehingga bila keinginannya tidak dituruti ia akan mengamuk.

Beri Contoh Yang Benar
Anak-anak akan selalu mencontoh orangtua dan orang dewasa yang ada di sekitarnya. Mulai dari kata-kata hingga perilaku sehari-hari dari Ayah dan Bunda. Orangtua yang pemarah juga akan menumbuhkan anak-anak yang emosional pula. Jadi sebaiknya Bunda berhati-hati saat sedang marah. Redam emosi dan usahakan jangan ditunjukkan di depan si Kecil. Saat si Kecil berbuat salah atau sedang mengamuk, hindari langsung memarahinya. Usahakan tetap bersikap tenang dan hadapi si Kecil dengan lembut. Beri contoh pada anak cara bersikap tenang, terutama di tempat umum. Anak akan lebih mudah menerima nasehat Anda bila ia sudah merasa tenang.

Pelukan yang Menenangkan
Pelukan Bunda atau Ayah dapat membuat si Kecil lebih tenang dan melunak hatinya. Saat ia marah, pelukan akan memberi rasa aman dan nyaman sehingga kemarahannya dapat lebih mudah dikontrol. Saat sedang memeluknya, elu-elus bagian kepala dan punggungnya agar ia lebih cepat tenang. Bunda juga bisa sambil membujuknya atau berkomunikasi menggunakan kata-kata yang lembut.

Tetap Konsisten
Bila anak mengamuk karena keinginannya tidak dituruti, orangtua harus tetap konsisten dan tidak mudah menyerah pada keinginan si Kecil. Misalnya, saat ia minta dibelikan mainan dan tidak dituruti, maka orangtua harus konsisten pada keputusan ini dan tidak membiasakan untuk menuruti semua keinginan anak. Kondisi ini bisa jadi menyulitkan orangtua, terutama bila terjadi di tempat umum. Namun selalu mengikuti keinginan anak akan membuatnya jadi pribadi yang manja saat dewasa nanti.

Bereaksi Secukupnya
Terkadang anak mengamuk sambil melakukan gerakan-gerakan, seperti menendang, memukul, melempar barang dan lainnya. Bila ini terjadi, tegur anak dengan tegas dan bawa anak ke tempat yang lebih aman bila tantrumnya dapat membahayakan dirinya. Bunda tidak perlu bereaksi berlebihan, karena semakin sedikit Bunda bereaksi maka tantrumnya akan lebih cepat reda dan ini membantu si Kecil belajar mengontrol emosinya sendiri. Dia sekaligus belajar bahwa tantrumnya tidak akan membuat ia mendapat apa yang diinginkannya.

Kategori:
Perawatan Bayi

SHARE