Tips Ibu Cerdas

Tips Berbagi Tugas Rumah Tangga dengan Suami

Ibu bekerja biasanya merasa stres ketika menjalankan tugas rumah tangganya. Keinginan untuk menjadikan rumah terasa nyaman, anak selalu terawat, pasangan terpenuhi kebutuhannya, sekaligus masih dapat bekerja atau menjalankan usaha, malah menimbulkan tekanan baginya. Bahkan boleh dibilang, para ibu berusaha terlalu keras untuk menjadi supermom.
Padahal, kalau ibu mau berbagi tugas dengan suami, tekanan hidup jadi sedikit berkurang. Penelitian dari University of Illinois pada tahun 2014 mengungkapkan, membagi tugas rumah tangga akan membuat pasangan lebih bahagia. Penelitian yang melibatkan 220 pasangan itu juga menyatakan, pembagian tugas rumah tangga lebih penting bagi kepuasan kaum perempuan daripada laki-laki.
Pasangan sebaiknya mulai bernegosiasi tentang pembagian tugas pada dua tahun pertama pernikahan, tambah Brian Ogolsky, profesor perkembangan manusia di universitas tersebut.  Yang penting adalah memasuki perkawinan dengan pemahaman yang jelas bagaimana pandangan pasangan mengenai pembagian tugas ini. “Pemahaman yang ada akan membantu pasangan terhindar dari rasa kecewa begitu perkawinan terus berjalan,” ujar Ogolsky.
Pembagian tugas rumah tangga ditentukan berdasarkan kekuatan dan minat masing-masing pasangan, bukan berdasarkan jendernya. Ini tips berbagi tugas rumah tangga yang bisa Anda coba:
Buat daftar tugas. Jadwalkan waktu untuk membahas hal ini dengan pasangan, dan lakukan evaluasi setiap hari, minggu, atau bulan. Buat standar mengenai bagaimana tugas tersebut harus dilakukan. Misalnya, ketika menyapu lantai, jangan lupa menyapu kolong kursi atau tempat tidur dan mengelap kusen pintu dan jendela.
Buat giliran melakukan pekerjaan yang tidak disukai. Menyikat lantai kamar mandi pasti bukan pekerjaan yang menyenangkan, tapi harus dilakukan. Karena itu, lakukan hal ini secara bergantian dengan pasangan. Buat jadwal giliran, namun tak perlu terlalu sering agar tidak bingung siapa yang harus bertugas.
Turunkan standar Anda. Sebagai perempuan Anda mungkin lebih teliti dan telaten dibandingkan suami. Maka, tak perlu menuntut ketelitian dan ketelatenan yang sama dari suami. Hindari mengkritik suami karena tugasnya tidak memuaskan Anda. “Hal itu bisa menyulitkan, bahkan memalukan, hidup di bawah ketidaksetujuan dari istri yang menaruh harapan terlalu tinggi,” ujar Alan Hawkins, seorang profesor studi keluarga.
Sampaikan apresiasi Anda. Meskipun suami-istri memang wajib berbagi tugas, namun Anda tetap dapat menyampaikan rasa terima kasih karena telah dibantu. Percayalah, kata-kata penghargaan dari salah satu pasangan akan mendorong semangat pasangan untuk berusaha lebih baik.
Berikan waktu untuk istirahat. Setelah setiap hari melakukan pekerjaan rumah tangga, Anda berdua pasti merasa lelah dan bosan. Biarkan pasangan beristirahat dan bebas tugas, lalu gantikan tugas-tugasnya. Hal yang sama juga berlaku untuk suami ketika Anda butuh istirahat. Tak ada yang lebih menentramkan ketika pasangan mengatakan, “Bunda jalan-jalan dulu, nanti Ayah yang menyuapi adek.”
Jangan lupa, ada masa-masa ketika Anda atau suami harus rela mengerjakan tugas rumah tangga lebih banyak. Misalnya, ketika Anda hamil lagi, atau suami sedang ada pekerjaan ekstra sehingga harus sering lembur. Rasanya memang melelahkan, sepakati saja aturan baru ketika hal ini terjadi untuk mengurangi konflik.

FOTO: BAGITUGAS.JPG – INDIANEXPRESS.COM

Kategori:
Tips Ibu Cerdas

SHARE